Inflansi Di Pekanbaru Turun 0.3 Persen






PEKANBARU , LM

Inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu di Kota Pekanbaru, turun 0,3 persen untuk periode Januari 2023.


"Tapi kalau year on year nya itu dari 7,04 persen, turun menjadi 6,85 persen. Ini harus tetap kita pertahankan bahkan kita tekan," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, ST. M.Si, Kamis (23/2).

Disampaikannya, sejauh ini cabai merah masih menjadi salah satu komoditas pangan penyumbang inflasi tertinggi di Ibukota Provinsi Riau.

"Kemudian sayur bayam, bawang merah dan kontrak rumah dan lain-lain juga (ikut memicu inflasi). Itu yang mengalami kenaikan-kenaikan (harga)," ungkapnya.

Untuk mengendalikan inflasi tersebut, terang Indra, ada beberapa langkah yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

"Pertama, kita melalui koperasi akan membantu menyiapkan stok cabai. Kita akan bekerjasama dengan beberapa distributor," ucapnya.

Kedua, terang dia, pemerintah kota juga melakukan perjanjian dengan daerah penghasil yang menyuplai bahan pokok ke Pekanbaru. Hanya saja, kondisi saat ini seperti di Bukittinggi dan Solok tengah mengalami inflasi yang cukup tinggi.

"Sehingga kalau di Solok itu harganya sudah tinggi, tentu sampai ke kita akan lebih tinggi," ujarnya.

"Karena itu kita akan berusaha melalui koperasi. Kita akan coba fasilitasi bisa membeli langsung ke produsen sehingga bisa dijual dengan harga yang lebih murah kepada pedagang-pedagang eceran di pasar," ulas Indra.

Sementara itu untuk menekan inflasi dari sayur bayam, Distankan sendiri telah mengumpulkan para distributor atau pengumpul supaya sayur yang diproduksi di Pekanbaru seperti di jalan Inpres, Kartama, maupun di lahan pertanian kawasan Lanud Roesmin Nurjadin diminta agar memprioritaskan kebutuhan dalam kota terlebih dahulu.

"Karena kadang-kadang sayur ini dijual ke luar daerah seperti ke Selat Panjang. Jadi karena ini menjadi penyebab inflasi, itu kita minta dijual di dalam kota," pungkasnya. (Dcom/rosa)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama