Kampar Kiri Hulu , LM
Program Outing Classroom Day (OCD) atau belajar di luar kelas sudah dilaksanakan di 134 negara di Dunia. Namun di Indonesia program tersebut mulai berjalan sejak tahu 2017, dan secara nasional sudah terlaksana di 33 provinsi.
Memiliki tujuan untuk mewujudkan institusi pendidikan dasar di Indonesia sebagai tempat yang nyaman untuk belajar, maka program ini juga akan mulai diterapkan di kabupaten kampar.
Hal tersebut disampaikan langsung Pj Bupati Kampar Dr H Kamsol,MM saat membuka Kampanye Outing Classroom Day di Sekolah Dasar Negeri 001 Desa Gema Kecamatan Kampar Kiri Hulu, jum'at (19/5/2023).
Lebih lanjut, sosalisssi yang diikuti para Kepala Sekolah tingkat SD dan SLTP se-Kecamatan Kampar Kiri Hulu dan se-kabupaten kampar secara Virtual tersebut juga dihadiri Plt Kadis P dan K kampar Aidil, SH,M.Si, Kadis DPMPTSP Zulia Dharma dan Camat Kampar Kiri Hulu Firdaus,M.Pd.
Lebih lanjut, terkait Indek Pembangunan Manusia (IPM) berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk Indonesia mencapai 8,69 tahun pada 2022. Angka tersebut tumbuh 0,15 tahun dibandingkan pada 2021 yang selama 8,54 tahun.
Sementara itu, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Kampar sendiri pada tahun 2021 sebesar 9,27 tahun dan tahun 2022 meninkat berjumlah 9,39 tahun.
Dengan semikian, Kamsol juga berharap agar minimal tahun 2024 tidak ada lagi anak yang putus sekolah. Sebab, yang tidak taman SD saat ini bisa melanjutkan jenjang pendidikan melalui paket AB dan C.
Sementara itu terkait dalam menjalankan berbagai program apapun termasuk program belajar sehari diluar kelas. Maka Dr Kamsol berharap yang utama dibangun dilingkup sekolah adalah Ekosistem yang benar.
Apabila ekosisten sekolah tifak berjalan dengan baik, otomatis siswa/i yang dihasilkan akan kurang bagus dan akan serinh timbul isu-isu miring dari masyarakat seperti adanya pungutan-pungutan dari para guru."terang Kamsol"
Sementara itu Bunda KerLiP Yanti Sriyulianti menhelaskan, bahwa belajar di luar lelas bukan hal baru bagi guru-guru di Indonesia. Momentum pelaksanaan serentak dengan belasan ribu sekolah di seluruh dunia dimanfaatkan untuk percepatan gerakan Sekolan Ramah Anak.
Kerjasama Kementrian Perlindungan Anak, program OCD sampai saat ini sebanyak 387.400 anak, dari 1.582 satuan pendidikan di Indonesia dilaporkan mengikuti kampanye belajar di Luar Kelas pada 7 September.
Kemungkinan akan bertambah karena banyak sekolah yang menyusul, Ia menjelaskan model kampanye dan advokasi KerLiP yang digunakan untuk mencapai target minimal 1.000 sekolah dengan 200.000 peserta didik.
Sebelum melakukan acara serimonial di dalam ruangan, Dr Kamsol bersama rombongan juga melakukan dialog langsung dengan para siswa/a yang sedang belajar diluar kelas dengan materi terkait oksigen. (Com)
Posting Komentar