Pengertian Qurban,Sejarah,Hukum Serta Ketentuannya


LINTAS MELAYU.COM-Qurban adalah salah satu ibadah sunah yang sangat dimuliakan dalam agama Islam,Ibadah qurban dilakukan setiap tahun pada bulan Dzulhijjah,Perayaan qurban memastikan semua orang dapat untuk menikmati dan bahkan mereka yang tidak mampu membeli daging, pada saat hari raya idul adha dapatkan makan daging setidaknya setahun sekali.

Qurban adalah persembahan kepada Allah (seperti biri-biri,kambing, sapi, unta, yang disembelih pada hari Lebaran Haji) sebagai wujud ketaatan muslim kepada-Nya,Qurban adalah cara mendekatkan diri atau ibadah kepada Allah dengan menyembelih hewan tertentu pada hari raya Idul Adha dan tiga hari tasyrik berikutnya yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah.


Qurban tentunya wajib dipahami oleh setiap muslim,kita perlu memahami makna nya dari sejarah sebab terjadinya ibadah ini, hingga ketentuan-ketentuannya Qurban juga disebutkan di dalam Al-Quran dan Hadis.


Asal mula qurban berawal dari lahirnya nabi Isma’il As.  Pada saat itu dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim As tidak memiliki anak hingga di masa tuanya, lalu beliau berdoa kepada Allah.


رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

 

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS Ash-Shafaat [37] : 100) Allah SWT mengabulkan do’a Nabi Ibrahim dengan menganugerahkan seorang putra yang diberi nama Isma’il.


Sewaktu Nabi Isma’il As mencapai usia remaja, Nabi Ibrahim As mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih puteranya Isma’il . Mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara turunnya wahyu Allah SWT., maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim As. Nabi Ibrahim As pun akhirnya menyampaikan isi mimpinya kepada Isma’il untuk melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih Isma’il.


Allah mengisahkannya di dalam Al-Qur'an:


فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَ حُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ


“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur mampu) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!”? Ismail menjawab: Wahai ayahku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.(QS Ash-Shafaat [37] : 102)


Dengan tingkat keimanan yang luar biasa, Nabi Ismail ikhlas melakukan apa yang telah Allah SWT perintahkan. Dan beliau berjanji kepada ayahnya akan menjadi seorang yang sabar dalam menjalani perintah itu. Sungguh mulia sifat Nabi Isma’il As. Allah SWT. memujinya di dalam Al-Qur’an: “Dan ceritakanlah (Hai Muhammad kepada mereka) kisah Isma’il (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.” (QS Maryam : 54)




Nabi Ibrahim As. lalu membaringkan Nabi Isma’il As. dan bersiap melakukan penyembelihan. Nabi Ibrahim As. dan Nabi Ismail As. nampak menunjukkan keteguhan, ketaatan dan kesabaran dalam menjalankan perintah itu. Saat Nabi Ibrahim As. hendak mengayunkan pedang, Allah SWT menggantikan tubuh Nabi Isma’il As. dengan sembelihan besar, yakni berupa domba jantan dari Surga, yang berwarna putih, bermata bagus dan bertanduk. “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS Ash-Shafaat : 104:107).


Kejadian tersebut merupakan suatu mukjizat dari Allah SWT. yang menegaskan sampai sejauh mana cinta dan ketaatan mereka kepada Allah SWT. Dan melihat apa yang telah dilakukan, Nabi Ibrahim As. dan Nabi Isma’il As. lulus dalam ujian yang sangat berat itu. Nabi Ibrahim As. telah menunjukkan kesetiaan yang tulus dengan mengorbankan puteranya untuk berbakti melaksanakan perintah Allah SWT. Sedangkan Nabi Isma’il As. tidak sedikit pun ragu atau bimbang dalam menjalankan perintah Allah SWT. dengan menyerahkan jiwa raganya untuk dikorbankan. Dari sinilah asal permulaan sunnah berkurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap hari raya Idul Adha di seluruh penjuru dunia.

Berikut penjelasan LINTAS MELAYU.COM  rangkuman dari berbagai sumber. (red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama