PEKANBARU , LM
Dua kubu buruh ditubuh F.SPTI-K.SPSI kota Pekanbaru yakni F.SPTI yang diketuai Banteng Pasaribu versus F.SPTI yang diketuai oleh Datin Imelda Samsi,SE terlibat bentrok di area pergudangan Platinum Harapan Raya kota Pekanbaru, Kamis 20/07/2023.
Di Tempat Kejadian Perkara (TKP) hal itu dipicu diduga tidak terimanya kubu yang diketuai Imelda Samsi,SE oleh kubu Banteng Pasaribu saat akan melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada buruh yang bekerja dipergudangan tersebut.
Terpantau, agar situasi tetap kondusif dan tidak mengganggu aktivitas dipergudangan Platinum itu, personel gabungan Polsek Tenayan Raya dan Polresta Pekanbaru yang berada dilokasi menghimbau kepada kedua kubu untuk menahan diri serta meminta untu meninggalkan lokasi.
Namun himbauan tersebut tidak diindahkan, dan para buruh tetap memilih bertahan sehingga bentrokan terjadi. Atas kejadian tersebut terpantau beberapa orang simpatisan mengalami luka-luka dan dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
foto situasi diarea pergudangan platinum harapan raya kota pekanbaru
Melihat situasi mulai tidak terkendali, aparat penegak hukum mengambil langkah tegas dengan mengamankan beberapa simpatisan kedalam truk polisi yang berada dilokasi.
Ditempat yang sama, Chandra Sekretaris Pengurus Cabang (PC F.SPTI) kota Pekanbaru versi Banteng Pasaribu menyampaikan, bahwasanya anggota mereka sudah puluhan tahun bekerja bongkar muat dipergudangan tersebut.
” Kami sudah puluhan tahun bekerja disini dan tetap akan mempertahankan pekerjaan kami ini, itu sesuai dengan hasil Munas yang dilaksanakan di Hotel Labersa beberapa bulan yang lalu. Dan kalau memang pengurusan kami tidak sah, silahkan gugat kami ke Pengadilan “, ucap Chandra.
Lanjut Chandra, dan terkait dengan pemilihan Kastein Arianja sebagai ketua dimana pemilihannya, kalau memang terpilih di Musdalub di Jakarta, kenapa Musdalub Riau diadakan di Jakarta.
” Sekarang coba tanya kepada F.SPTI versi Kasten Arianja atau F.SPTI versi Imelda Samsi sejak kapan mereka mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA_red). Kalau bicara soal legalitas dan surat, kami juga ada kok surat dari ketua H.M Nasir, jadi kami akan tetap mempertahankan pekerjaan kami ” ujar Chandra.
Sementara itu ditempat yang sama salah seorang anggota FUK F.SPTI-K.SPSI kota Pekanbaru versi Imelda Samsi yang akan mengadakan sosialisi enggan namanya dipublikasikan menyampaikan sesuai dengan hasil Musdalub yang dilaksanakan di Jakarta beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa kepengurusan dibawah kepemimpinan Sahut Sihaloho sudah dibekukan.
” Setelah mereka melaksanakan Musdalub beberapa waktu lalu di Hotel Labersa disitulah mulai ada masalah. Jadi sah pembekuan kepengurusan Sahut Sihaloho dikarenakan kena sanksi organisasi “, ujarnya singkat.
Sementara itu ditempat terpisah Ketua DPC F.SPTI kota Pekanbaru Datin Imelda Samsi.SE melalui Sekretaris DPC F.SPTI kota Pekanbaru Rian Wahyudi.SH menyampaikan, sesuai dengan UU No 21 Tahun 2000 dimana segala hak buruh/pekerja diawasi oleh Dinas Ketenaga Kerjaan.
” Jadi dapat disimpulkan bahwasanya serikat pekerja dipusat diawasi oleh Kementerian Ketenaga Kerjaan RI, sementara untuk daerah diawasi oleh Disnaker Provinsi dan Kota. Dan kami sudah melapor ke Disnaker Provinsi dan Kota bahwasanya hanya ada satu kepengurusan di DPC F.SPTI yang ada di kota Pekanbaru yakni Kepengurusan DPC F.SPTI yang diketuai oleh Imelda Samsi.SE “, jelas Rian
.
Dan terkait dengan kubu sebelah yang mengatas namakan F.SPTI harus dipertanyakan kembali, dan terkait dengan ribuan buruh F.SPTI yang sudah didaftarkan ke Disnaker yang bekerja dilapangan tidak diganggu, silahkan bekerja seperti biasa.
” Sekarang ini diganti hanya segelintir oknum-oknum yang melakukan pelanggaran organisasi. Terkait dengan bentrok yang terjadi dilapangan tadi merupakan antar pengurus dengan pengurus yang sudah dibekukan, dan terkait dengan para buruh tidak ada masalah, justru para buruh tersebut akan disejahterakan ” tambah nya.
Terakhir Rian berharap dan menghimbau kepada pengurus dan para buruh F.SPTI untuk tetap jaga situasi tetap kondusif(j7)
Posting Komentar