Kampar,(Lintasmelayu.com) - Warga Desa Sungai Sarik Kecamatan Kampar Kiri heboh dengan ditemukan seorang remaja gantung diri di pelepah sawit tepatnya di kebun sawit milik Gea, Minggu (6/8/2023) sekira pukul 17.15 WIB.
Korban bernama Fadil Saputra (17) warga Desa Sungai Serik Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar. Dan korban ditemukan pertama kali oleh Supri Andika saat ingin pergi memancing.
Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja melalui Kapolsek Kampar Kiri Kompol Rahmadani saat dikonfirmasi, Senin, (7/8/23), mengatakan, motif korban bunuh diri karena ibu bapaknya bercerai dan merasa malu ibunya mau nikah kembali, korban diperkirakan Depresi karena hal itu.
Awal dari peristiwa ini, Minggu (6/8/2023) sekira pukul 08.00 WIB, Supriono (48) yang merupakan paman korban bersama-sama dengan korban berangkat kerja dari rumahnya untuk membersihkan rumput di kebun kelapa sawit milik Gea di Desa Sungai Sarik seluas 5 hektar.
Sekira pukul 12.00 Wib, korban dengan pamannya terpisah jauh lokasi membersihkan rumput. Setelah itu, sekira pukul 17.00 Wib Supri Andika berangkat dari rumahnya untuk pergi memancing ikan di sungai, setiba di lokasi kebun kelapa sawit milik Gea, ia melihat ada orang tergantung di pelepah pohon kelapa sawit.
Supri Andika dengan spontan langsung berteriak minta tolong kepada Supriono dimana saat itu tidak jauh dari lokasi Supriono.
Paman korban langsung datang dan melihat dari dekat untuk memastikan siapa yang gantung diri. Betapa kagetnya, Paman korban saat melihat korban sudah tergantung di pelepah pohon kelapa sawit dengan mengunakan tali nilon warna kuning, terlihat korban menggigit lidah dan korban memakai baju kaos warna abu abu.
Kemudian kedua saksi kangsung berteriak minta tolong kepada masyarakat sekitar, dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polsek Kampar Kiri.
"Sekira pukul 17.15 saya langsung perintahkan anggota untuk ke TKP dan anggota sampai disana bersama Ambulance," jelas Kapolsek.
Di lokasi, anggota langsung mengamankan barang bukti serta menghubungi Petugas Puskesmas dan selanjutnya korban dibawa ke puskesmas Kampar kiri Kelurahan Lipat Kain untuk melakukan Visum luar.
"Dari hasil Pemeriksaan visum luar Dokter Puskesmas Kampar Kiri menyatakan bahwa tidak ada tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban dan dari kemaluan korban mengeluarkan cairan," ujar Rahmadani.
"Selanjutnya, korban diserahkan ke pihak keluarganya, dan keluarga korban menolak untuk otopsi disertakan surat pernyataan penolakan otopsi," pungkas Kapolsek.***(com)
Posting Komentar