Pekanbaru - Lintas Melayu
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 tentang kondisi kesehatan jiwa di Indonesia menyebutkan 1 dari 10 orang mengalami gangguan emosional 1 dari 16 orang mengalami depresi, 1 dari 500 orang mengalami gangguan jiwa berat.
Demikian disampaikan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar saat menghadiri peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) 2023 di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Jumat (13/10/2023).
"Meskipun demikian kondisi ini jarang dimunculkan karena masih banyak keluarga penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) merupakan aib," kata Syamsuar.
"Kemudian ODGJ selalu mendapat stigma negatif dari masyarakat sehingga kondisi ini menyebabkan Penyakit Kejiwaan masuk dalam 10 penyakit prioritas yang ditetapkan Kementerian Kesehatan RI," tambahnya.
Adapun 10 penyakit prioritas yang oleh Kementerian Kesehatan (RI diantaranya
adalah jantung, kanker, stroke, ginjal, diabetes mellitus, gastrohepatologi, maternal neonatal, tuberkulosis, infeksi emerging dan jiwa.
"ODGJ masuk dalam 10 penyakit yang di perioritaskan oleh pemerintah pusat dan ini juga menjadi perhatian kita pemerintah daerah," ujarnya.
"Kita harapkan kedepan Orang Dengan Gangguan Jiwa di Riau bisa berkurang dan ini menjadi perhatian kita bersama," pungkasnya.
Saat di wawancarai Direktur RSJ Tampan drg. Sri Sadono Mulyanto menjelaskan bahwa data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 tentang kondisi kesehatan jiwa tersebut merupakan data se-Indonesia termasuk Provinsi Riau.
Menyikapi hal tersebut, Sri Sadono Mulyanto berharap keluarga pro aktif jika ada yang memiliki gangguan jiwa untuk tidak malu membawanya ke pelayanan kesehatan, baik melalui Puskesmas berjenjang sampai ke RSJ.
"Harapan kami jangan anggap sepele penyakit jiwa. Kalau ada yang memiliki gangguan jiwa maka jangan malu membawanya ke pelayanan kesehatan," pungkasnya(mcr)
إرسال تعليق