Kelurahan Agrowisata Raih Penghargaan Proklim Utama Tingkat Nasional


 



Pekanbaru - Lintas Melayu
Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai Barat, berhasil mengharumkan nama Kota Pekanbaru dengan meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) kategori Utama tingkat nasional.

Lurah Agrowisata Zulken SP menyebutkan, penghargaan Proklim Utama itu diserahkan secara langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar M.Sc bertempat di Gedung Manggala Wanabakti Kementerian LHK di Jakarta, Selasa (24/10).


"Penghargaannya diterima oleh Ketua RW 05 bapak Awaldi Hasibuan. Karena memang lokasi Kampung Iklim kita ini berada di wilayah RW 05," ungkapnya, Rabu (25/10).


Atas penghargaan itu, Zulken menyampaikan apresiasi dan terima kasi kepada berbagai pihak yang telah men-support sehingga Kelurahan Agrowisata bisa meraih penghargaan Proklim kategori Utama dari Kementerian LHK.


"Salah satunya LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) yang memang telah turut mensupport kami dalam menyukseskan program Kampung Iklim ini," ucapnya.


Dengan penghargaan tersebut, lanjut Zulken, ia berharap bisa memotivasi RW di kelurahan setempat maupun kelurahan lainnya di Kota Pekanbaru dalam pengembangan Program Kampung Iklim.


"Khusus di RW 05, kita berharap ke depannya bisa naik tingkat (ke Proklim Lestari). Untuk itu kita terus membenahi dan melengkapi berbagai kriteria yang ditetapkan agar bisa naik tingkat," ucapnya.


“Kalau bisa naik tingkat, tentu nanti penghargaan Proklim ini bisa diterima langsung oleh bapak walikota. Itu harapan kita," tutup Zulken.


Untuk diketahui, Program Kampung Iklim merupakan program berlingkup nasional yang dikelola oleh Kementerian LHK dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta memberikan pengakuan terhadap upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dilakukan yang dapat meningkatkan kesejahteraan di tingkat lokal sesuai dengan kondisi wilayah.


Proklim sendiri dapat dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah administratif paling rendah setingkat RW atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa.


Aksi adaptasi perubahan iklim meliputi pengendalian kekeringan, banjir dan longsor, peningkatan ketahanan pangan, penanganan muka air laut, atau erosi dan gelombang tinggi serta pengendalian penyakit terkait iklim.


Sementara itu aksi mitigasi perubahan iklim meliputi budi daya pertanian rendah emisi, peningkatan tutupan vegetasi, pencegahan dan penanganan karhutla, penggunaan energi baru terbarukan dan konservasi energi serta pengelolaan sampah dan limbah. (Kom)

Post a Comment

أحدث أقدم