Pekanbaru - Lintas Melayu
Sejak beberapa hari terakhir, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai mengepung Provinsi Riau. Selain membuat jarak pandang terbatas, kabut asap yang masih menyelimuti itu juga mengeluarkan bau bekas kebakaran.
Pantauan Pekanbaru , terlihat konsentrasi partikulat (PM2.5) di Pekanbaru menunjukkan angka 57.80 ugram/m3. Angka tersebut menunjukkan kualitas tidak sehat atau berada di level kuning.
Untuk diketahui, udara sedang ditandai dengan warna biru dengan konsentrasi partikulat 15,6 - 55,4 ugram/m3. Udara tidak sehat ditandai dengan warna kuning dengan konsentrasi partikulat 55,5 - 150,4 ugram/m3. Udara sangat tidak sehat ditandai dengan warna merah dengan konsentrasi partikulat 150,5 - 250,4 ugram/m3.
Udara berbahaya ditandai dengan warna hitam 250,4 dengan konsentrasi partikulat lebih besar 250 ugram/m3.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Kota Pekanbaru mendeteksi
sebanyak 87 titik panas terpantau di Provinsi Riau. Puluhan titik panas ini tersebar di lima kabupaten.
Forecaster on Duty BMKG stasiun Kota Pekanbaru Anggun menyebutkan, Kabupaten Indragiri Hulu merupakan penyumbang titik panas terbanyak dengan 61 titik. "Titik panas terbanyak selanjutnya berada di Kabupaten Indragiri Hilir dengan 15 titik, Pelalawan 7 titik, Kuantan Singingi tiga titik dan Rokan Hilir satu titik," pungkasnya.(km)
إرسال تعليق