Gubri Sumbang Rp10 Juta untuk Melayur Jalur Carano

 




KUANSING  - LINTAS MELAYU
Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution ikut menyumbang sebesar Rp10 juta untuk pembuatan 3 jalur yang diselenggarakan masyarakat Desa Koto Tuo, Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuasing), Riau. 


Sumbangan tersebut, diberikan Gubri saat pelelangan biaya pembuatan jalur dalam kegiatan Melayur Jalur Carano Kuansing. Jumat (8/12) malam di Desa Koto Tuo, Kopah, yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuansing, Dedi Sambudi.


Gubri mengharapkan, anggaran tersebut dapat membantu masyarakat Desa Koto Tuo Kopah dalam membuat jalur yang akan digunakan dalam kegiatan iven pacu jalur ke depan. "Semoga bisa membantu dan meringankan beban biaya pembuatan jalur yang anggarannya cukup besar," kata Gubri.



Gubri juga mendoakan semoga kegiatan ini berjalan lancar dan menghasilkan jalur yang terbaik dan bisa sukses pada iven-iven yang akan diikuti ke depan. "Mudah-mudahan menjadi jalur terbaik membawa kesuksesan untuk masyarakat Desa Koto Tuo Kopah kedepannya," ujarnya.


Lebih lanjut Gubri juga mengatakan, jika menghadiri kegiatan Melayu Jalur ini merupakan pertama kali ia hadiri yang sebelumnya hanya menyaksikan pacu jalur. Ia datang karena juga ingin tahu seperti apa kegiatan Melayur Jalur ini sesungguhnya. Sehingga sebagai pemimpin ia juga tau terkait kekayaan tradisi yang dimiliki Kuansing.


Ini juga merupakan tradisi ratusan tahun yang dimiliki masyarakat Kuansing. Bahkan juga sudah menjadi destinasi wisata yang selalu ditunggu setiap tahun oleh wisatawan dari berbagai daerah bahkan manca negara.


"Jadi sebagai pemimpin saya juga tahu jika tentang pacu jalur dan Melayur Jalur ini. Dan ketika ditanya saya juga sudah tau dan memahaminya. Karena tidak mungkin sebagai pimpinan di Riau tidak tau apa itu tentang tradisi Pacu Jalur ini," tuturnya.


Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuansing, Dedi Sambudi mengatakan, untuk pembuatan jalur ini biayanya cukup besar, di mana proses mulai dari pencarian kayu dihutan yang membutuhkan waktu lama dan biaya.


"Diperkirakan untuk tiga jalur ini mencapai Rp200-an juta. Karena itu untuk biayanya kita lelang pada kegiatan Melayur Jalur ini," 
katanya.


Sedangkan untuk kayu yang digunakan katanya, juga tidak sembarangan kayu yang umur kayunya juga mencapai puluhan hingga ratusan tahun yang keberadaannya juga cukup jauh ditengah hutan.


"Untuk itu kami sangat berbangga hati dan berterimakasih kepada bapak Gubernur Edy Natar yang telah ikuti menyumbang dan berpartisipasi dalam pembuatan jalur ini.


Begitu juga kepada para kepala desa, Polri, ASN, masyarakat dan lainya yang juga telah ikut menyumbang. Semoga jalur yang kita buat ini menjadi jalur terbaik kedepannya," tutupnya. (Mcr)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama