PEKANBARU,(lintasmelayu.com) Bersempena memperingati hari Adat sedunia dan hari jadi Provinsi Riau, serta memperingati hari Kemerdekaan RI, Lembaga Adat Melayu Riau, Lembaga Adat Melayu Riau (LAM) bekerjasama dengan Yayasan Istana Al-Quran Indonesia Peduli, bersama Penerbit al-Quran, Maktabah Al-Fatih, dan Pelayan Rasulullah, Jakarta, mengadakan pameran peninggalan dan artefak Rasulullah SAW, 9-18 Agustus di Gedung LAM Riau, Pekanbaru.
“Insha Allah kita akan mengadakan pameran peninggalan dan artefak Rasulullah, diantaranya peninggalan yang dipamerkan adalah janggut, rambut darah bekam, ekstrak keringat, serpihan sorban, tongkat, jejak telapak, dan gentong air. Akan ada juga Jaja Makanan Melayu Riau, Syarahan Adat, Anjung Kaligrafi Armel, Gelar Buku Islam,” ujar Ketua DPH LAM Riau, Datuk Taufik Ikram Jamil, Jumat (28/6).
Datuk Ikram Jamil, mengatakan, bentang atau pameran benda-benda peninggalan Rasulullah SAW ini, akan didatangkan langsung dari Jakarta, dengan pengamanan cukup ketat. Karena peninggal Rasulullah ini merupakan dah satu peninggalan Rasulullah SAW, satu-satunya didatangkan ke Indonesia.
“Untuk mendatangkan peninggalan Rasulullah SAW ini, LAM Riau bekerja sama dengan Yayasan Istana Al-Quran Indonesia Peduli, bersama Penerbit al-Quran Maktabah Al-Fatih, dan Pelayan Rasulullah, dari Jakarta. Kita juga meminta dari pihak kepolisian untuk ikut menjaga peninggalan Rasulullah SAW,” kata Datuk Taufik.
Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Seri Marjohan Yusuf, menambahkan, LAM Riau juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Presiden RI Joko Widodo, yang telah memberikan pembangunan di Provinsi Riau. Terutama dalam pembangunan titik simpul trans Sumatera, yang juga meretas infrastruktur antar daerah di Riau.
“Begitu mencoloknya pembangunan jalan tol itu, sampai-sampai Riau dijuluki anak emas Jokowi. Belum lagi kehormatannya pada kebudayaan Melayu, pengembalian aset negara dalam pengolahan ladang minyak. Ucapan terima kasih secara langsung disampaikan di istana negara selambat-lambatnya sebelum hari Adat sedunia pada tanggal 9 Agustus 2024,” ungkap Datuk Marjohan Yusuf.
Pada kesempatan tersebut, Datuk Marjohan Yusuf juga ikut mengucapkan Terimaksih kepada pemimpin Riau, diantranya mantan Gubernur Riau, Syamsuar, dan Edy Natar Nasution, serta SF Hariyanto, yang pada masa kepemimpinan mereka, berbagai kebijakan Presiden Jokowi seperti jalan tol itu terwujud.
“Belum lagi capaian pembangunan lain, misalnya di bidang kebudayaan. Contoh, pantun menjadi warisan budaya Takbenda dunia tahun 2020, kampung Pertahanan Tuanku Tambusai Dalu-dalu menjadi CB Nasional ditetapkan bersama Dewa Ruci tahun 2023,” jelasnya.
(Mediacenter Riau/Red)
Posting Komentar