TIM PKM-RE UNRI Memanfaatkan Potensi Limbah Biodiesel Berupa Crude Gliserol Menjadi Deep Eutectic Solvent (DES) Untuk Diaplikasikan Pada Proses Degumming CPO.



Pekanbaru,lintasmelayu.com -- Informasi produksi biodiesel bertambah setiap tahunnya, pada tahun 2023 produksi biodiesel mencapai 13,15 juta kiloliter yang mana penyebab harga sawit riau naik dan berdampak pada ekonomi serta meningkatnya limbah crude gliserol yang dihasilkan. 


Terdapat distribusi produsen biodiesel Indonesia, di Riau sendiri terdapat 11 PT yang menaungi produksi biodiesel. 


Biodiesel merupakan produk utama yang diperoleh dari reaksi transesterifikasi antara senyawa trigliserida dan alkohol rantai pendek menggunakan katalis basa (NaOH/KOH). 


Adapun produk sampingnya berupa crude gliserol," Crude gliserol memiliki kandungan berupa asam lemak bebas, asam lemak metil ester dan garam-garam inorganik, metanol, dan air. Crude gliserol dihasilkan sebanyak 10-20% dari total biodiesel, namun belum dimanfaatkan secara maksimal karena mengandung impurities. 


Crude gliserol mengandung 20,2% gliserol; 6,6% asam lemak (sebagai sabun); dan 64,3% garam. Kadar gliserol dalam crude gliserol dapat berbeda-beda tergantung dari bahan baku yang digunakan dan proses pembuatan serta pemurnian biodiesel. Pada penelitian ini, dimanfaatkan crude gliserol sebagai komponen HBD penyusun DES.


Teknologi ramah lingkungan (green technology) didukung oleh 2 pelarut utama, yaitu Ionic Liquids (ILs) dan Deep Eutectic Solvent (DES). Apabila dibandingkan dengan ILs, DES merupakan pelarut organik yang lebih non-volatile (tidak mudah menguap), sehingga DES lebih mudah dalam penyimpanan. DES dapat digunakan sebagai pelarut ataupun katalis dengan hasil yang memuaskan. Keuntungan dari DES, yaitu biodegradable, biaya rendah, dan persiapan yang mudah. 


TIM Program Kreativitas Mahasiswa UNRI Tahun 2024 melakukan Riset untuk mengolah crude gliserol sebagai komponen donor ikatan hidrogen pada penyusun DES. Crude gliserol sebagai Hydrogen Bond Donor (HBD) dikombinasikan dengan kolin klorida sebagai Hydrogen Bond Acceptor (HBA) hingga campuran homogen. Diantara kebanyakan DES, kolin klorida sering digunakan karena harganya murah, biodegradable, tidak beracun, dan mudah menyatu. 


Oleh karena itu, sintesis DES menjadi pelarut dan katalis dapat menjadi referensi bagi masyarakat, bahkan skala industri untuk memperoleh katalis yang ramah lingkungan (biodegradable). Pengaplikasian DES pada riset ini, yaitu sebagai katalis pada proses acid degumming CPO. Degumming merupakan proses penghilangan gum atau getah yang terkandung dalam minyak berupa fosfatida. Adanya gum dapat menurunkan kualitas dan sifat fisik dari minyak tersebut. 


TIM PKM-RE ini diberi nama Desgligum.Oil, yang diketuai oleh Rendi (Teknik Kimia 21) serta beberapa nggota yaitu Alfio Revadona (Teknik Kimia 21), Salsabila Putri Yeza (Teknik Kimia 22), dan T. Muhammad Yusuf (Teknik Kimia 22). Hal ini seperti yang disampaikan oleh Rendi, “Saya melihat potensi dari crude gliserol sebagai komponen penerima ikatan hidrogen pada pembuatan DES, karena pada penelitian sebelumnya DES dibuat menggunakan gliserol komersil murni. Oleh karenanya, Saya ingin membandingkan perolehan antara DES berbasis crude gliserol maupun gliserol murni, untuk diaplikasikan pada proses Degumming CPO", ujarnya. 


TIM ini dibimbing oleh Dosen yang sangat luar biasa, yaitu Ibunda Dr. Ida Zahrina, S.T., M.T. Beliau juga mengatakan, "bahwa riset ini memiliki potensi yang cukup besar karena mengolah limbah biodiesel berupa crude gliserol untuk dijadikan sebagai sesuatu hal yang bernilai, bermanfaat, dan tentunya dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek", ujarnya. Sehingga, riset ini diharapkan dapat memperoleh pelarut dan katalis yang ramah lingkungan, serta dapat diaplikasikan dalam skala yang luas.

Penulis : (Rendi)

Tim       : (mahasiswa UNRI)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama