Tragis Penjual Kasur Kapuk, Ditemukan Tak Bernyawa dalam Kondisi Membusuk

 




KAMPAR - LINTAS MELAYU
Seorang pria bernama Sarpan (58) warga Desa Tanah Tinggi, Kecamatan Tapung Hilir ditemukan meninggal dunia dalam keadaan sedang duduk diatas kursi dengan kondisi sudah membusuk di rumahnya, Minggu (14/7/2024) sekira pukul 09.30 WIB kemarin.



"Korban diduga meninggal karena penyakit diabetes kronis dan tinggal sendirian di rumahnya. Keluarga korban berada di Jawa," ujar Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja melalui Kapolsek Tapung Hilir AKP Jupredi, Senin (15/7).



Penemuan mayat ini berawal dari informasi yang diterima Polsek Tapung Hilir bahwa ada seorang pria yang berprofesi sebagai penjual kasur kapuk keliling ditemukan meninggal dunia di rumahnya.


Mendapat informasi tersebut, Jupredi  perintahkan Kanit Reskrim Iptu Toni langsung ke TKP. Saat pihaknya sampai di lokasi rumah korban dalam keadaan terkunci dalam.


 

"Sehingga rumah korban dibuka secara paksa, saat ditemukan korban dalam keadaan duduk di kursi plastik didalam rumahnya menggunakan celana pendek tidak menggunakan baju," terang Jupredi.


Dikatakannya, saat dilakukan pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda-tanda meninggal akibat kekerasan benda tumpul maupun benda tajam.


Berdasarkan hasil interogasi kepada warga setempat, bahwa istri korban menelpon kepada Shalan (51) untuk meminta tolong mengecek keberadaan suaminya di rumahnya.



"Karena korban sebelumnya mengeluh sakit dan korban sudah 3 hari belum bisa di hubungi. Saat itu, Shalan berjanji besok akan mengecek korban di rumahnya," ucap Kapolsek.


Setelah itu lanjut dia, Shalan bersama Imam (28) ke rumah korban dan mendapati bau busuk dari dalam rumah korban. Setelah mereka mengintip disela-sela dinding rumah korban, mereka melihat korban sudah tidak bernyawa.


"Melihat itu, Shalan bersama Imam langsung memberi tahu kepada RT setempat dan Polsek Tapung Hilir," katanya.



"Dari hasil visum, korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan benda tumpul ataupun benda tajam yang menjadi penyebab meninggalnya korban,”jelas AKP Jupredi.


Keluarga korban menolak untuk di Atopsi dengan membuat surat pernyataan penolakan otopsi.


"Keluarga korban juga ingin segera membawa mayat almarhum ke daerah Pati (Jawa Tengah) untuk dimakamkan," pungkasnya(hr)

Post a Comment

أحدث أقدم