PEKANBARU - LINTAS MELAYU
Daya beli masyarakat sangat ditentukan pada besaran harga bahan pokok maupun kebutuhan lainnya untuk digunakan kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Pedagang Pasar Selasa, Aqil mengatakan kepada Haluanriau.co bahwasanya saat ini terjadi penurunan daya beli masyarakat, hal itu dikarenakan masih tinggi nya harga beras maupun telur yang dijual.
"Daya beli turun, pembeli turun, omzet turun, ini harga modal telur aja bisa sampai 55.000 per papan," ungkapnya.
Kenaikan harga tersebut dinilai disebabkan karena adanya cuaca buruk maupun kemarau yang akhir akhir ini terjadi.
"Karena cuaca juga, ini kan telur, bawang, asalnya dari Sumatera Barat, Medan, dan juga Aceh, kalau musim kemarau begini ya biasanya stok mulai berkurang," kata Aqil.
Aqil yang biasanya menyetok beras sebanyak 10 karung, kini hanya 5 saja.
"Biasanya 10 karung beras ini, tapi karena sekarang naik dan berkurang pembeli, jadi kami hanya 5 saja," ungkapnya.
Penurunan daya beli masyarakat itu juga akibat pengaruh dari awal masuk sekolah maupun perkuliahan.
"Pasti ya bang, biasanya yang beli ini anak kuliahan, sekarang itu lagi libur, jadi memang tak ada lagi yang beli, terus juga sekarang kan udah mulai masuk sekolah, jadi masyarakat pasti lebih persiapan kesana belinya," ujarnya.
Pedagang lainnya, Yusril menuturkan kenaikan harga beras, telur dan pangan lainnya juga disebabkan dari pihak distributor untuk menaikkan harga.
"Ini dari distributor naiknya, kalau pedagang ikut aja," singkatnya.
Pantauan lapangan Haluan selain di Pasar Selasa Panam, tampak Pasar tidak ramai dengan pembeli(hr)
إرسال تعليق