Festival Mandi Safar di Bengkalis, Tradisi Warisan Leluhur yang Angkat Ekonomi Lokal

Festival Mandi Safar di Bengkalis, Tradisi Warisan Leluhur yang Angkat Ekonomi Lokal



BENGKALIS,lintasmelayu.com – Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bengkalis kembali menggelar Festival Budaya Mandi Safar yang berlangsung setiap tahun di Pantai Tanjung Lapin, Desa Tanjung Punak, Kecamatan Rupat Utara.

Festival ini dibuka oleh Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso, pada Rabu (4/9/2024), sebagai upaya melestarikan budaya yang diwariskan secara turun-temurun oleh leluhur.

Ritual Mandi Safar tak hanya memiliki nilai budaya, namun juga diyakini sebagai media untuk mempromosikan potensi wisata serta meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

Bagus Santoso mengajak masyarakat di Pulau Rupat untuk terus melestarikan dan mengembangkan potensi wisata yang ada di desa-desa mereka.

“Kami mengajak desa-desa di Pulau Rupat untuk membenahi dan memanfaatkan potensi wisata lokal melalui keunikan dan keunggulan masing-masing. Semakin banyak pengunjung yang datang, otomatis perekonomian masyarakat juga akan meningkat,” ujar Bagus Santoso.

Prosesi pembukaan ditandai dengan simbolis Mandi Safar, di mana Wabup Bagus Santoso mengguyurkan air dari sumur yang disediakan ke tubuh beberapa anak Pulau Rupat menggunakan gayung tempurung kelapa, sebagai bentuk pelestarian budaya.
Bagus Santoso juga memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh masyarakat di Rupat Utara atas komitmen mereka dalam menjaga tradisi ini.

Pemerintah Kabupaten Bengkalis turut mendukung dengan menjadikan acara ini sebagai agenda tahunan resmi.
Wakil Bupati berharap, festival ini dapat membangkitkan kembali semangat melestarikan budaya, terutama di kalangan generasi muda.

“Harapan kami, generasi muda dapat terus menggali dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal, agar tidak hilang seiring berjalannya waktu,” tambah Bagus Santoso.

(Mediacenter Riau/pr)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama