Ilustrasi : Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Siak (IPRY-KS). |
Pekanbaru,lintasmelayu.com - Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Siak (IPRY-KS) dalam waktu dekat akan menggelar festival rentak melayu mengangkat tema lawas “di balik dinding istana”menurut rencana gelaran tradisi melayu itu, berlangsung pada 13 Oktober 2024 mendatang.
“Iya, benar. Kami berencana akan menggelar teater melayu, mengangkat kisah Permaisuri Kesultanan Siak yang bernama Syarifah Latifah, atau lebih dikenal Tengku Agung Sultanah Latifah,” kata Ketua IPRY-KS, Az Zahara Hijriah, dalam keterangan pers, diterima MC Riau, pada Sabtu (5/10/2024).
Zahra menjelaskan, mengapa ia dan teman-teman memilih kisah Tengku Agung Sultanah Latifah untuk diangkat lewat teater dan ditampilkan di hadapan masyarakat Yogyakarta.
Selain mengenalkan kepada warga Yogya, kata dia, bahwa dari Kota Pusaka Siak Sri Indrapura ada sosok pejuang pendidikan bagi kaum wanita pada masanya. Yang sejarahnya tak kalah menarik dengan RA Kartini.
“Tujuan kami untuk mengenalkan kepada khalayak bahwasanya kami wanita-wanita yang berasal dari Siak Sri Indrapura memiliki sosok pejuang demi pendidikan wanita di Siak agar dapat setara dengan laki-laki yang tidak hanya di rumah dan berkebun saja,” kata dia.
Sama hal nya dengan ibu kartini yang sudah dikenal di tanah Jawa, sambungnya, ia juga ingin mengenalkan Tengku Agung Sultanah Latifah kepada masyarakat Jawa, khususnya kota Jogya.
“Tak banyak yang tahu kisah Syarifah Latifah atau Tengku Agung Sultanah Latifah sosok perempuan yang mengawali tonggak berdirinya sekolah keterampilan setingkat volkschool (Sekolah Rakyat) pertama bagi perempuan di masa Kesultanan Siak,” sebutnya.
Dalam banyak hal, apa yang diperjuangkan Syarifah Latifah bergelar Tengku Agung mirip dengan Kartini. "Sama hal nya dengan ibu kartini yang sudah dikenal di tanah Jawa. Kami juga ingin memperkenalkan Tengku Agung Sultanah Latifah kepada penduduk di negeri Jawa,” ujarnya.
Ia mengulas, kiprah Tengku Agung Sultanah Latifah sebagai tokoh memperjuangkan pendidikan perempuan pada masanya, menjadi spirit bagi ia dan kawan-kawan lain yang saat ini sedang berjuang menuntut ilmu di negeri orang.
“Tentu penampilan ini, bentuk rasa hormat dan menghargai jasa Tengku Agung Sultanah Latifah. Sehingga kami putri-putri Siak bisa berkuliah sampai ke tanah Jawa termasuk salah satu bentuk dari jasa dan pengorbanan beliau,” sebutnya.
Karena itu, sambung Zahra ia bersama-teman-teman terus berlatih dan mempersiapkan dengan matang pergelaran ini. Sehingga hasilnya dari penampilan itu, penonton teredukasi dan mendapat hiburan.
“Insya Allah, festival rentak melayu ini kami gelar pada tanggal 13 Oktober 2024 mendatang, di Gedung Ki Narto Sabdo FBSB UNY Kota Jogja pada pukul 18.30 Wib malam. Acara ini memerihakan sempena HUT Siak Perak ke-25,” tutupnya.
(MCR/jep)
Posting Komentar